Selasa, 04 September 2012

Razia Menekan Tingkat Kriminalitas Di Kota Namlea

Dampak yang ditimbulkan oleh penemuan emas di Kabupaten Buru telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat Kabupaten Buru khususnya di Kota Namlea , hal ini sangat dibutuhkan solusi dan tindakan yang konkrit oleh berbagai pihak. Kenaikan harga dan kelangkaan kebutuhan pokok dan BBM hampir setiap hari terjadi di kota ini, belum lagi angka kriminalitas yang semakin meningkat.

Mencermati hal ini, Ormas Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Buru bekerjasama dengan Satpol PP, Kepolisian, TNI dan Dinas Kependudukan, pada hari sabtu (24/6/2012) melakukan razia terhadap toko-toko penjual minuman keras, tempat hiburan malam, hotel, penginapan, dan kos-kosan yang disinyalir telah dijadikan tempat prostitusi.


Dalam razia dimaksud berhasil diamankan minuman keras berbagai merek dari 2 (dua) toko di kota namlea distributor miras yang disinyalir telah menyalahgunakan izin penjualan, serta 34 orang PSK dan 21 orang pria hidung belang hasil razia di berbagai tempat di kota namlea, razia ini disinyalir telah bocor dan diketahui oleh para penghuni hotel dan penginapan yang dibekingi oleh para petinggi di Kabupaten Buru.
Hasil razia tersebut diamankan pada Kantor Satpol PP Kabupaten Buru dan 55 orang yang berhasil terjaring diberikan bimbingan dan pengarahan, Bupati Buru yang sempat hadir menyampaikan ucapan terimakasih atas kerjasama berbagai pihak dalam mengatasi penyakit masyarakat yang sangat meresahkan ini dan setelah dilakukan pendataan dan pembinaan, 34 orang PSK dan 21 orang pria hidung belang membuat surat pernyataan yang tidak akan mengulang perbuatan serupa, untuk selanjutnya dikembalikan ke tempat masing-masing.
Lebih lanjut ungkap Eksan Alkaitri selaku ketua BKPRMI Kabupaten Buru, setelah ini BKPRMI akan terus memantau peredaran miras di Kabupaten Buru agar masyarakat dalam menyambut bulan suci ramadhan dengan penuh khusyu dan tawadhu.

Tidak ada komentar: